Selasa, 25 Oktober 2016

Laporan Praktikum Benih Mengenal Beberapa Alat Di Laboraturium Teknologi Benih



Laporan Praktikum Teknologi dan Industri Benih


MENGENAL BEBERAPA ALAT DI LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH

Disusun oleh :

Kelas : 3
Kelompok 3
Desilia Martinda                    1405101050082
M. Riski Mulia                       1405101050019
Multazam Falepi                   1405101050045
Rivayani Ahyamaqvirah      1405101050041




 
index.jpg




LABORATORIUM ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2016



I. PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Dalam praktikum Teknologi Benih dan pelaksanaan program perbenihan digunakan alat-alat khusus untuk melakukan berbagai kegiatan misalnya mempersiapkan benih, menanam, pengeringan dan prosesing, pengambilan contoh benih, pengujian benih, dan lain-lain. Alat-alat tersebut misalnya pengukur kadar air benih, pembagi contoh benih, timbangan elektrik, alat perkecambahan, alat pengambil contoh benih, dan lain-lain. Berbagai macam alat tersebut digunakan dalam pelaksanaan pengujian benih di laboratorium terutama dalam kebutuhan sertifikasi benih.
Pengujian benih di laboratorium akan berhasil baik jika penguji mempunyai pengatahuan yang cukup mengenai benih dan terampil menggunakan alat-alat yang diperlukan. Kesalahan pada saat menggunakan alat akan memberikan hasil yang tidak tepat sehingga tidak akan mencerminkan kualitas contoh benih yang diuji. Pengenalan alat laboratorium sangatlah penting untuk praktikan karena pada mata kuliah Teknologi Benih, Ilmu Penyakit Tumbuhan Umum, dll, pasti akan ada praktikum yang berhubungan dengan laboratorium. Setiap melaksanakan praktikum, kita akan menjumpai alat-alat yang kita gunakan dalam praktikum. Namun, terkadang kita tidak mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. 
Untuk kegiatan penelitian dan pengujian benih di laboratorium ada ada beberapa alat  yang bisa di gunakan. Dilaboratorium teknologi benih, untuk penilaian mutu viabilitas biasanya di gunakan substrat kertas, antara lain : kertas merang, kertas kimpak, towell den kertas saring. Disamping itu juga digunakan media tanah, pasir dan bata merah.
1.2.  Tujuan
Untuk mengenal berbagai alat standar alat-alat yang digunakan dalam sertifikasi benih (khususnya dalam pengujian kualitas benih) dan mencoba menggunakannya dengan benar. Mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja dari tiap-tiap alat.


II. TINJAUAN PUSTAKA
Pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian.  Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian.  Untuk itu, kita harus mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja alat-alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan dan guna memperlancar pemakaian pada praktikum-praktikum mendatang (Sadjad, 1993).
Secara umum, fungsi setiap alat telah diberikan, karea tidak mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium yang dapat digunakan dalam waktu  relative lama dan dalam keadaan baik, maka diperlukan pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Wirjosoemarto, 2004).
Kesalahan dalam  penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu,  pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancer (Pramono, 2011).
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Khasani, 1990).



III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Tempat pelaksanaan praktikum ini adalah di Laboratorium Teknologi dan Industri Benih, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam-Banda Aceh. Waktu pelaksanaannya pada tanggal 2 Maret 2016, pukul 14.00-16.00 WIB.

3.2. Alat dan Bahan.
Alat-alat yang terdapat di dalam laboratorium benih adalah:

1.      Seed divider
2.      Purity desk
3.      Oven/tanur
4.      Incubator
5.      Seed counter
6.      Seed grader
7.      Autoclave
8.      Moisture meter MS-DI
9.      Cerra tester
10.  Penghancur benih
11.  Alat penggeprek kertas
12.  Slave shaker
13.  Seed grinder
14.  Seed storage cabinet
15.  Kotak media tanah, pasir, bata merah
16.  Lemari es
17.  Conductivity meter
18.  Alat timbangan
19.  Bak Pertumbuhan
20.  Meja Analisis,
21.  Desikator.
22.  Easy pure
23.  Kertas merang     
24.  Neraca o’haouse
25.  Seed Trier Type Nobb.
26.  Petridish
27.  Seng
28.  Plastik
29.  Erminator.
30.  Magnifier/lup
31.  Termohigrometer
32.  Hand Counter
33.  Scalpel
34.  Pinset


3.3. Cara Kerja
1.      Alat tulis dan jas laboratorium disiapkan oleh masing-masing praktikan.
2.      Penjelasan dari asisten dosen didengarkan dan ditulis.
3.      Mengamati dari dekat dan dikenali bentuk serta spesifikasinya dari alat-alat yang akan digunakan.
4.      Jika perlu, digambarkan atau difoto


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.  Hasil Pengamatan

1.      Seed divider
Seed Divider berungsi Untuk Membagi sample benih.
2.      Purity desk
Purity desk digunakan untuk menguji kemurnian benih
3.      Oven/tanur
Oven digunakan untuk mengeringan smpel
4.      Incubator
Incubator berfungsi untuk menginkubasi sampel dibawah 70 derjat celcius
5.      Seed counter
Digunakan sebagai penghitung benih (Penghitung benih padi dan  beras)
6.      Seed grader
Seed grader digunakan untuk sortasi biji atau benih skala laboraturium.
7.      Autoclave
Autoclave adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan dengan menundukkan material untuk uap tekanan tinggi jenuh pada 121°C selama sekitar 15-20 menit, tergantung pada ukuran beban dan isi.
8.      Moisture meter MS-DI
Moisture meter ialah alat yang dipergunakan untuk mengukur jumlah kandungan air yang terdapat pada zat suatu benih.
9.      Cerra tester
Cera Tester adalah sebuah alat pengukur kadar air cengkeh model manual buatan.
10.  Penghancur benih
Penghancur benih digunakan untuk menghancurkan benih agar mendapatkan tekstur yang diinginkan
11.  Alat penggepres kertas
Digunakan untuk pengepres kertas yang telah direndam dalam air
12.  Slave shaker
Slave shaker digunakan untuk menghomogenkan ukuran  benih
13.  Seed grinder
Grinder digunakan untuk melumatkan benih.
14.  Seed storage cabinet
Kabinet penyimpanan benih cocok untuk penyimpanan yang aman AC dari semua jenis biji-bijian, terutama benih induk , benih saham atau banyak benih penting kecil lainnya . Sudah kering biji berharga dapat disimpan dalam lemari ini , dikendalikan oleh suhu dan kelembaban relatif .
15.  Kotak media tanah, pasir, bata merah
Digunakan sebagai pembagi benih secara tepat
16.  Lemari es
Lemari ini digukan untuk tempat penyimpanan benih agar benih tahan lebih lama disimpan.
17.  Conductivity Meter
Conductivity meter dipakai sebagai pengukur kondaktifasi listrik dalam air.
18.  Alat timbangan
Alat yang sering digunakan biasanya adalah Timbangan Analitik, digunakan untuk menimbang berat benih
19.  Bak Pertumbuhan
Untuk menumbuhkan benih yang telah diuji sehingga tidak mengganggu pertumbuhan benih yang dikecambahkan
20.  Meja Analisis,
Meja Analisis digunakan untuk menghamparkan benih yang akan diuji.
21.  Desikator.
Desikator adalah sebuah panci bersusun dua yang digunakan sebagai tempat menyimpan bahan yang digunakan untuk menghilangkan kadar air dari suatu bahan.
22.  Easy pure
Easy pure diunaan sebagai menubah air menjadi  aquasdes atau H2O          
23.  Kertas merang                                                  
Kertas ini digunakan sebagai media pekecambahan benih
24.  Neraca o’haouse
Neraca ini digunakan untk menimbang benih namun hanya berkapasitas 110g
25.  Seed Trier Type Nobb.
Berfungsi untuk mengambil sampel benih dari hamparan.
26.  Petridish
Berfungsi sebagai tempat penguji daya tumbuh (perkecambahan)
27.  Seng
Berfungsi untuk membantu menguji daya tumbuh benih.
28.  Plastik
Berfungsi untuk membantu menguji daya tumbuh benih
29.  Erminator.
Berfungsi untuk tempat mengecambahkan benih
30.  Magnifier/lup
Fungsi untuk melihat benih yang relatif berukuran kecil supaya lebih tampak jelas (lebih besar)
31.  Termohigrometer
Fungsi      : mengukur suhu udara (thermometer)
32.  Hand Counter
Fungsi: membantu menghitung benih dalam jumlah yang besar
33.  Scalpel
Fungsi: untuk memotong atau menghilangkan kulit benih                                 
34.  Pinset
Fungsi: membantu dalam mengambil benih yang berukuran sedang Grain Analize


4.2.  Pembahasan.
Laboraturium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Pastinya didalam lab terdapat ruangan yang dipilah pilah berdasarkan kebutuhannya, tidak terkecuali di laboratutium benih.
Nama Ruangan yang ada di laboratorium benih sebagai berikut:
1.    Ruang pengeringan Benih
     Laboratorium teknologi benih fakultas pertanian universitas syiah kuala memiliki satuan prototip alat pengeringan benih yang merupakan hasil buatan sendiri. Alat ini berbentuk kotak dengan ukuran tinggi 2 meter , lebar 1 meter dan lebel 0.05 meter alat ini memakai kipas yang digerakan dengan listrik.
2.    Ruang penyimpangan Benih
     Disamping ruangan basah , ruangan kering dan pengeringan benih harusnya masih ada ruangan penyimpanan benih . Ruangan ini biasanya dilengkapi dengan alat pendinginan (AC) dan lubang lubang ventilasi . dalam ruangan ini benih benih dapat disimpan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun . Disamping itu, dalam jumlah kecil benih disimpan dalam lemari ES.
3.    Ruang Basah
     Ruang dimana terdapat sistem perairan  yang berfungsi untuk mencuci benih, mencuci tangan praktikan yang sedang meneliti dan berbagai fungsi lainnya.
4.    Ruang Kering
     Ruang tempat penyimpanan benih yang harus dalam keadaan kering.

Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam laboraturium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada pratikum yang dilakukan.


V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.  Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan tentang mengenal beberapa alat di laboraturium benih diatas dapat kita simpulkan bahwa :
1.   Pengenalan alat-alat dalam pengujian benih sangat penting dilakukan, untuk menghindari adanya kesalahan dalam cara penggunaan dan kesalahan pada hasilnya.
2.   Disamping menggunakan alat-alat yang baik, dalam pengujian benih juga perlu ditunjang dengan pengetahuan yang cukup tentang benih serta pengalaman.
3.   Alat yang terdapat dalam teknologi benih dapat berupa alat pengambilan contoh benih, alat penguji daya tumbuh, alat penguji kemurnian benih, alat penguji kadar air benih, dan alat lain.
4.   Laboratorium benih memiiki dua ruangan yaitu ruangan basah dan kering. Alat-alat dalam ruang basah terdiri dari alat pengencambah benih, kotak media tanah, pasir, bata merah, alat pengujian benih padi dipesemaiaan basah, alat pengepres kertas dan lemari es, sedangkan alat-alat dalam ruang kering terdiri dari alat, alat pengukur kadar air benih, tanur, incubator, purerity dest, pembagi tepat, timbangan

5.2.  Saran
Alat – alat yang menunjang kegiatan praktikum sebaiknya ditambah, sehingga tidak saling berebut untuk menggunakan. Dalam melakukan uji atau percobaan perludilakukan dengan hati-hati dan teliti. Jika tidak serius dan bermain-main maka hasil yang diperoleh tidak akan benar atau tepat. Selain itu penting juga untuk menggunakan alat sesuai dengan fungsinya agar hasil percobaan tepat dan tidak merusak alat itu sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

Khasani. 1990. Prosedur alat-alat Kimia. Yogyakarta : Liberty.
Pramono, Eko. 2011. Penuntun Praktikum Teknologi Benih. Lampung : Universitas Lampung.
Sadjad, S. 1993. Dari Benih kepada Benih. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Wirjosoemarto. 2004. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium. Jakarta : Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar