Laporan
Praktikum Teknologi dan Industri Benih
MENGENAL BEBERAPA ALAT DI LABORATORIUM
TEKNOLOGI BENIH
Disusun
oleh :
Kelas : 3
Kelompok 3
Desilia Martinda 1405101050082
M. Riski Mulia 1405101050019
Multazam Falepi 1405101050045
Rivayani Ahyamaqvirah 1405101050041
LABORATORIUM ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2016
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam praktikum Teknologi Benih dan
pelaksanaan program perbenihan digunakan alat-alat khusus untuk melakukan berbagai kegiatan
misalnya mempersiapkan benih, menanam, pengeringan dan prosesing, pengambilan
contoh benih, pengujian benih, dan lain-lain. Alat-alat tersebut misalnya
pengukur kadar air benih, pembagi contoh benih, timbangan elektrik, alat
perkecambahan, alat pengambil contoh benih, dan lain-lain. Berbagai macam alat
tersebut digunakan dalam pelaksanaan pengujian benih di laboratorium terutama
dalam kebutuhan sertifikasi benih.
Pengujian benih di laboratorium akan
berhasil baik jika penguji mempunyai pengatahuan yang cukup mengenai benih dan
terampil menggunakan alat-alat yang diperlukan. Kesalahan pada saat menggunakan
alat akan memberikan hasil yang tidak tepat sehingga tidak akan mencerminkan
kualitas contoh benih yang diuji. Pengenalan
alat laboratorium sangatlah penting untuk praktikan karena pada mata kuliah
Teknologi Benih, Ilmu Penyakit Tumbuhan Umum, dll, pasti akan ada praktikum
yang berhubungan dengan laboratorium. Setiap melaksanakan praktikum, kita akan
menjumpai alat-alat yang kita gunakan dalam praktikum. Namun, terkadang kita
tidak mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut.
Untuk kegiatan penelitian dan pengujian benih di laboratorium ada ada
beberapa alat yang bisa di gunakan.
Dilaboratorium teknologi benih, untuk penilaian mutu viabilitas biasanya di
gunakan substrat kertas, antara lain : kertas merang, kertas kimpak, towell den
kertas saring. Disamping itu juga digunakan media tanah, pasir dan bata merah.
1.2. Tujuan
Untuk mengenal berbagai
alat standar alat-alat yang digunakan dalam sertifikasi benih (khususnya
dalam pengujian kualitas benih) dan mencoba menggunakannya dengan benar. Mengetahui nama,
fungsi, dan prinsip kerja dari tiap-tiap alat.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Pengenalan alat-alat
laboratorium sangat penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan
penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan
berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian. Untuk itu, kita
harus mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja alat-alat yang akan digunakan
untuk melakukan percobaan dan guna memperlancar pemakaian pada praktikum-praktikum
mendatang (Sadjad, 1993).
Secara umum, fungsi
setiap alat telah diberikan, karea tidak mungkin semua fungsi diutarakan dalam
melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat
laboratorium yang dapat digunakan dalam waktu relative lama dan dalam
keadaan baik, maka diperlukan pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Wirjosoemarto,
2004).
Kesalahan dalam
penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat
dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti.
Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus
mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium
kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium
karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang
dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya,
disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian
disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancer (Pramono,
2011).
Suatu
laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya
yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit
atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas
dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja
dengan aman, produktif, dan efesien (Khasani, 1990).
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Tempat pelaksanaan praktikum ini
adalah di Laboratorium Teknologi dan Industri Benih, Fakultas Pertanian
Universitas Syiah Kuala Darussalam-Banda Aceh. Waktu pelaksanaannya pada
tanggal 2 Maret 2016, pukul 14.00-16.00 WIB.
3.2. Alat dan Bahan.
Alat-alat
yang terdapat di dalam laboratorium benih adalah:
1. Seed divider
2. Purity desk
3. Oven/tanur
4. Incubator
5. Seed counter
6. Seed grader
7. Autoclave
8. Moisture meter MS-DI
9. Cerra tester
10. Penghancur benih
11. Alat penggeprek kertas
12. Slave shaker
13. Seed grinder
14. Seed storage cabinet
15. Kotak media tanah, pasir, bata merah
16. Lemari es
17. Conductivity meter
18. Alat timbangan
19. Bak Pertumbuhan
20. Meja Analisis,
21. Desikator.
22. Easy
pure
23. Kertas
merang
24. Neraca
o’haouse
25. Seed Trier Type Nobb.
26. Petridish
27. Seng
28. Plastik
29. Erminator.
30. Magnifier/lup
31. Termohigrometer
32. Hand Counter
33. Scalpel
34. Pinset
3.3. Cara Kerja
1. Alat tulis dan jas laboratorium disiapkan
oleh masing-masing praktikan.
2. Penjelasan dari asisten dosen
didengarkan dan ditulis.
3. Mengamati dari dekat dan dikenali
bentuk serta spesifikasinya dari alat-alat yang akan digunakan.
4. Jika perlu, digambarkan atau difoto
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
1. Seed divider
Seed Divider berungsi
Untuk Membagi sample benih.
2. Purity desk
Purity desk digunakan untuk menguji
kemurnian benih
3. Oven/tanur
Oven
digunakan untuk mengeringan smpel
4. Incubator
Incubator
berfungsi untuk menginkubasi sampel dibawah 70 derjat celcius
5. Seed counter
Digunakan
sebagai penghitung benih (Penghitung benih padi dan beras)
6. Seed grader
Seed
grader digunakan untuk sortasi biji atau benih skala laboraturium.
7. Autoclave
Autoclave adalah alat yang digunakan untuk
mensterilkan peralatan dan perlengkapan dengan menundukkan material untuk uap
tekanan tinggi jenuh pada 121°C selama sekitar 15-20 menit, tergantung pada
ukuran beban dan isi.
8. Moisture meter MS-DI
Moisture meter
ialah alat yang dipergunakan untuk mengukur jumlah kandungan air yang terdapat
pada zat suatu benih.
9. Cerra tester
Cera Tester adalah sebuah
alat pengukur kadar air cengkeh model manual buatan.
10. Penghancur benih
Penghancur benih digunakan untuk
menghancurkan benih agar mendapatkan tekstur yang diinginkan
11. Alat penggepres kertas
Digunakan
untuk pengepres kertas yang telah direndam dalam air
12. Slave shaker
Slave shaker digunakan untuk menghomogenkan ukuran benih
13. Seed grinder
Grinder
digunakan untuk melumatkan benih.
14. Seed storage cabinet
Kabinet
penyimpanan benih cocok untuk penyimpanan yang aman AC dari semua jenis
biji-bijian, terutama benih induk , benih saham atau banyak benih penting kecil
lainnya . Sudah kering biji berharga dapat disimpan dalam lemari ini ,
dikendalikan oleh suhu dan kelembaban relatif .
15. Kotak media tanah, pasir, bata merah
Digunakan
sebagai pembagi benih secara tepat
16. Lemari es
Lemari
ini digukan untuk tempat penyimpanan benih agar benih tahan lebih lama
disimpan.
17. Conductivity Meter
Conductivity
meter dipakai sebagai pengukur kondaktifasi listrik dalam air.
18. Alat timbangan
Alat yang sering digunakan biasanya
adalah Timbangan Analitik, digunakan untuk menimbang
berat benih
19. Bak Pertumbuhan
Untuk menumbuhkan benih yang telah
diuji sehingga tidak mengganggu pertumbuhan benih yang dikecambahkan
20. Meja Analisis,
Meja Analisis digunakan untuk menghamparkan benih
yang akan diuji.
21. Desikator.
Desikator adalah sebuah
panci bersusun dua yang digunakan sebagai tempat menyimpan bahan yang digunakan
untuk menghilangkan kadar air dari suatu bahan.
22. Easy
pure
Easy
pure diunaan sebagai menubah air menjadi
aquasdes atau H2O
23.
Kertas merang
Kertas
ini digunakan sebagai media pekecambahan benih
24.
Neraca o’haouse
Neraca ini digunakan untk menimbang
benih namun hanya berkapasitas 110g
25.
Seed
Trier Type Nobb.
Berfungsi
untuk mengambil sampel benih dari hamparan.
26.
Petridish
Berfungsi
sebagai tempat penguji daya tumbuh (perkecambahan)
27.
Seng
Berfungsi
untuk membantu menguji daya tumbuh benih.
28.
Plastik
Berfungsi
untuk membantu menguji daya tumbuh benih
29.
Erminator.
Berfungsi
untuk tempat mengecambahkan benih
30. Magnifier/lup
Fungsi
untuk melihat benih yang relatif berukuran kecil supaya lebih tampak jelas
(lebih besar)
31. Termohigrometer
Fungsi
: mengukur suhu udara (thermometer)
32. Hand Counter
Fungsi:
membantu menghitung benih dalam jumlah yang besar
33. Scalpel
Fungsi:
untuk memotong atau menghilangkan kulit
benih
34.
Pinset
Fungsi: membantu dalam mengambil
benih yang berukuran sedang Grain Analize
4.2. Pembahasan.
Laboraturium
(disingkat
lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali.
Pastinya didalam lab terdapat ruangan yang dipilah pilah berdasarkan
kebutuhannya, tidak terkecuali di laboratutium benih.
Nama
Ruangan yang ada di laboratorium benih sebagai berikut:
1. Ruang pengeringan Benih
Laboratorium
teknologi benih fakultas pertanian universitas syiah kuala memiliki satuan
prototip alat pengeringan benih yang merupakan hasil buatan sendiri. Alat ini
berbentuk kotak dengan ukuran tinggi 2 meter , lebar 1 meter dan lebel 0.05
meter alat ini memakai kipas yang digerakan dengan listrik.
2. Ruang penyimpangan Benih
Disamping ruangan
basah , ruangan kering dan pengeringan benih harusnya masih ada ruangan
penyimpanan benih . Ruangan ini biasanya dilengkapi dengan alat pendinginan
(AC) dan lubang lubang ventilasi . dalam ruangan ini benih benih dapat disimpan
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun . Disamping itu, dalam jumlah kecil benih
disimpan dalam lemari ES.
3. Ruang Basah
Ruang dimana
terdapat sistem perairan yang berfungsi untuk mencuci benih, mencuci
tangan praktikan yang sedang meneliti dan berbagai fungsi lainnya.
4. Ruang Kering
Ruang tempat penyimpanan benih yang harus
dalam keadaan kering.
Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian
praktikan dalam melakukan pengukuran atau perhitungan yang dilakukan.
Penggunaan alat-alat dalam laboraturium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan
alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada pratikum yang
dilakukan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan tentang mengenal
beberapa alat di laboraturium benih diatas dapat kita simpulkan bahwa :
1. Pengenalan alat-alat dalam pengujian
benih sangat penting dilakukan, untuk menghindari adanya kesalahan dalam cara
penggunaan dan kesalahan pada hasilnya.
2. Disamping menggunakan alat-alat yang
baik, dalam pengujian benih juga perlu ditunjang dengan pengetahuan yang cukup
tentang benih serta pengalaman.
3. Alat yang terdapat dalam teknologi
benih dapat berupa alat pengambilan contoh benih, alat penguji daya tumbuh,
alat penguji kemurnian benih, alat penguji kadar air benih, dan alat lain.
4. Laboratorium
benih memiiki dua ruangan yaitu ruangan basah dan kering. Alat-alat dalam ruang
basah terdiri dari alat pengencambah benih, kotak media tanah, pasir, bata
merah, alat pengujian benih padi dipesemaiaan basah, alat pengepres kertas dan
lemari es, sedangkan alat-alat dalam ruang kering terdiri dari alat, alat
pengukur kadar air benih, tanur, incubator, purerity dest, pembagi tepat,
timbangan
5.2. Saran
Alat
– alat yang menunjang kegiatan praktikum sebaiknya ditambah, sehingga tidak
saling berebut untuk menggunakan. Dalam melakukan uji atau percobaan
perludilakukan dengan hati-hati dan teliti. Jika tidak serius dan bermain-main
maka hasil yang diperoleh tidak akan benar atau tepat. Selain itu penting juga
untuk menggunakan alat sesuai dengan fungsinya agar hasil percobaan tepat dan
tidak merusak alat itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Khasani. 1990. Prosedur alat-alat Kimia. Yogyakarta : Liberty.
Pramono,
Eko. 2011. Penuntun Praktikum Teknologi
Benih. Lampung : Universitas Lampung.
Sadjad, S.
1993. Dari Benih kepada Benih.
Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Wirjosoemarto.
2004. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium.
Jakarta : Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar