Minggu, 06 Maret 2016

pemuliaan jambu air



I.        PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Jambu air ialah salah satu jenis buah yang memiliki rasa manis serta memiliki ragam jenis. Dimana pada buah ini, bisa dibudidayakan dengan mudah. Bahkan, bisa diproduksi dalam jumlah yang berlimpah. Terlebih lagi, dengan adanya cara penanaman yang lebih praktis yaitu dengan media pot ini, bisa lebih mudah untuk berbudidaya. Untuk itu, Anda bisa mencoba untuk melakukan budidaya jambu air dalam pot ini dengan cepat nan praktis. Jambu air merupakan jenis tanaman tropis yang sangat diminati karena kesegaran yang ditawarkan selain warna yang juga cukup menarik minat para pembeli.
Proses pembibitan bisa dilakukan dengan dua pilihan sumber bibit. Bibit bisa diperoleh dari cara vegetatif dengan menyemaikan benih jambu air yang diambil dari pohon produktif dengan kualitas produksi yang stabil dan sudah berusia 15 tahun atau lebih. Namun, untuk mendapatkan kualitas bibit yang seragam dan lebih cepat panen, bibit vegetatif sebaiknya dipilih. Bibit vegetatif yang dimaksud merupakan bibit enten yang disambung dengan teknik sambungan celah. Bibit cangkok merupakan pilihan bibit lain yang diambil dari tanaman unggul dengan tingkat produksi yang baik. Hal pertama yang harus dilakukan dalam teknik budidaya jambu air adalah dengan menentukan pola tanam yang akan dilakukan. Untuk memastikan bahwa pohon jambu air bisa tumbuh dengan optimal dengan hasil buah yang juga maksimal, pola penanaman yang paling baik dilakukan dengan jarak tanam 8 x 8 m.
Mengingat tanaman jambu air sebaiknya ditanam pada musim penghujan, lubang tanam ada baiknya sudah dibuat pada akhir musim kemarau atau menjelang datangnya musim hujan. Jika penanaman dilakukan saat musim kemarau, bibit yang ditanam harus disiram dua kali sehari.
Tidak bisa dipungkiri bahwa cara menanam tanaman jambu air tidak akan mendapatkan pertumbuhan pohon yang optimal jika tidak didukung dengan pemupukan yang tepat. Pemupukan penting dilakukan saat penanaman benih, tetapi setelah itu pemupukan perlu pula dilakukan tiga bulan sekali atau paling tidak dua kali dalam satu tahun. Pemupukan sebaiknya dilakukan di sekeliling pohon dengan radius kurang lebih satu meter dengan jumlah pupuk yang cukup.
Penyerapan unsur hara dalam tanah oleh pohon jambu air tidak akan berlangsung dengan lancar jika akar pohon tersaingi oleh akar gulma yang tumbuh dengan cepat. Oleh karena itu, penyiangan gulma perlu dilakukan dengan jarak kurang lebih satu meter dari popok pohon jambu air. Selain itu, petani juga perlu waspada terhadap serangan hama dan penyakit yang bisa mengurangii produksi buah atau bahkan mengganggu pertumbuhan pohon jambu air itu sendiri sehingga pohon mogok berbuah.
Untuk mendapatkan hasil buah yang optimal, tidak bisa dipungkiri bahwa proses pemangkasan cabang dan dahan pohon jambu air juga perlu dilakukan. Pemangkasan dilakukan agar tajuk baru terbentuk sehingga pohon bisa membentuk kanopi yang sempurna. Kesempurnaan bentuk kanopi dan banyaknya cabang buah akan sangat berpengaruh terhadap jumlah buah jambu air yang akan diperoleh dari pohon yang ditanam.

1.2. Tujuan
Untuk mengetahui sejarah perkembangan dan varietas dari jambu air, mempelajari beberapa metode hibridisasi buatan dari jambu air serta mengamati proses biologi penyerbukan secara alami.



II.                TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman jambu Air  merupakan tanaman tahunan sehingga (perennial), sehingga dalam perbanyakanya di lakukan secara vegetatif, yaitu dengan mencangkok tanaman. Pedoman pemilihan bibit cangkok yang berkualitas antara lain bibit harus bebas dari virus penyakit sistematik seperti CVPD, bibit harus bersertifikat atau berlebel oleh balai pengawasan dan sertifikasi Benih, bibit harus berasal dari perbanyakan vegetative, tinggi bibit sebaiknya sudah mencapai 60-80 cm dan mempunyai sistem percabangan yang menyebar, bibit sehat,pertumbuhan vigor, batang kokoh, daun lebat, berwarna hijau tua, permukaan kulit halus serta berwarna kecoklatan. (Barus dan Syukri, 2008)
Dalam kehidupan keseharian, tanaman melakukan beberapa aktivitas yang berguna dalam rangka mempertahankan hidup, seperti bernapas, berfotosintesis, respirasi, dan berkembang biak. Awal perkembangbiakan umumnya ditandai dengan perkecambahan. Dan tentunya di dalamnya terdapat struktur yang cukup rumit. Perkembangbiakan pada setiap tanaman tidaklah sama. Ada beberapa spesies tanaman yang berkembangbiak dengan cara generatif dan ada juga yang berkembangbiak dengan cara vegetatif (Seputra, 1990).
Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara.Umumnya bagian-bagian tumbuhan jambu air berukuran lebih kecil dan kurang berbau aromatis apabila dibandingkan dengan jambu semarang (Yulion, 2009).
Pada umumnya jambu air dimakan segar, tetapi dapat juga dibuat puree, sirop, jeli, jam/berbentuk awetan lainnya. Selain sebagai “buah meja” jambu air juga telah menjadi santapan canggih dengan dibuat salada dan fruit coctail. Kandungan kimia yang penting dari jambu air adalah gula dan vitamin C. Buah jambu air masak yang manis rasanya, selain disajikan sebagai buah meja juga untuk rujak dan asinan. Kadang-kadang kulit batangnya dapat digunakan sebagai obat (Sarwono, 1990).


III.             PEMBAHASAN

1.1.   Pusat Asal Jambu Air dan Keragaman
Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan,
tetapi memiliki keragaman dalam penampilan. Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial.
Umumnya terdapat 2 jenis jambu air yang dikenal, yaitu jambu air kecil (Syzygium aqueum)dan jambu air besar (Syzygium samarangense). Asal kedua jenis jambu air tidak jauh berbeda. Jambu air kecil diperkirakan berasal dari daerah Asia Tenggara, sedangkan jambu air besar merupakan tanaman asli Indonesia.
Pada awal abad 20, tanaman ini telah dibudidayakan di beberapa negara lainnya, seperti Jamaika, Suriname, Kepulauan Curacao, Aruba, dan Bonaire. Dan pada saat ini, jambu air telah banyak ditanam dan dikembangkan di negara-negara seperti India, Thailand, Cina, negara-negara Amerika Tengah, dan Selatan.
Sifatnya yang mudah busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah.

KLASIFIKASI TANAMAN JAMBU AIR
Kingdom : Plantarum
Sub Kingdom : Kormophyta
Super Divisio : Kormophyta biji
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Species : Eugenia aquea

            Varietas jambu air besar yakni: jambu Semarang, Madura, Lilin (super manis), Apel & Cincalo (merah dan hijau/putih). Jenis-jenis jambu air lainnya adalah: Camplong (Bangkalan), Kancing, Mawar (jambu Keraton), Sukaluyu, Baron, Kaget, Rujak, Neem, Lonceng (super lebat), dan Manalagi (tanpa biji). Sedangkan varietas yg paling komersil adalah Cincalo dan Semarang, yg masing-masing terdiri dari 2 macam (merah & putih).
Gambar 1. Jenis jenis jambu air kecil





Gambar 2. Jenis jenis jambu air besar



1.2.   Biologi Penyerbukan Secara Alami
Angin sangat berperan dlm pembudidayaan jambu air. Angin berfungsi dlm membantu penyerbukan pada bunga. Organ bunga pada pohon jambu berfungsi sebagai alat untuk perkembangan generative tanaman, yaitu proses pembuahan dimana serbuk sari bertemu dengan putik, dan melalui beberapa proses hingga menjadi bakal buah jambu.
Struktur bunga terdiri dari dua mahkota dengan masing – masing mahkota terdiri dari 4 hingga 5 kelopak bunga. Tangkai sari bunga berwarna cerah menyala dan setiap bunga hanya memiliki satu putik. Bunga terletak pada ketiak daun serta memiliki tangkai bunga. Panjang dari tangkai bunga tersebut berkisar antara 2 hingga 3 cm. Bunga pohon jambu inilah yang kelak akan menjadi bakal buah dan berkembang menjadi buah jambu setelah mengalami proses penyerbukan yang dibantu oleh angin maupun serangga.
Buah pohon jambu dihasilkan dari proses penyerbukan yaitu bertemunya serbuk benang sari yang jatuh kedalam kepala putik, mengalami beberapa proses sehingga terbentuklah buah. Proses penyerbukan pada bunga terjadi dengan bantuan hembusan angin, tetesan air hujan, hingga serangga maupun lebah pencari sari bunga.
Setiap satu bunga jambu akan menghasilkan satu buah jambu dengan biji yang sangat banyak pada jenis jambu biji. Sedangkan pada jambu air, biji berjumlah 4 hingga 5 biji.
Tanaman dapat diketahui apakah secara alami melakukan penyerbukan sendiri dengan melakukan pengamatan morfologi terutama pada alat kelamin (bunga) dan percobaan persilangan sekerabat. Kelengkapan alat kelamin pada bunga suatu tanaman menjadi salah satu dasarnya, apabila benang sari dan putik terdapat lengkap pada suatu bunga maka tanaman itu ada kemungkinan melakukan penyerbukan sendiri. Sebaliknya, apabila benang sari dan putik terpisah pada bunga yang berbeda atau mungkin tanaman yang berbeda maka dapat dipastikan tanaman itu tidak melakukan penyerbukan sendiri secara alami. Bunga sempurna, perlu ditinjau lebih lanjut waktu penyerbukanya. Apabila tanaman melakukan penyerbukan sebelum bunga mekar, maka tanaman tersebut melakukan penyerbukan sendiri secara alami. Pada cara yang kedua yaitu percobaan persilangan antar tanaman sekerabat, pengamatan dilihat pada tanaman hasil keturunan persilangan sekerabat. Apabila tanaman keturunan tidak menunjukkan gejala penurunan kualitas baik pada penampilan dan hasil maka tanaman itu biasanya termasuk tanaman menyerbuk sendiri.
Tanaman jambu air akan tumbuh baik di daerah yg curah hujannya rendah/kering sekitar 500–3.000 mm/tahun & musim kemarau lebih dari 4 bulan. dgn kondisi tersebut, maka jambu air akan memberikan kualitas buah yg baik dgn rasa lebih manis. Cahaya matahari berpengaruh terhadap kualitas buah yg akan dihasilkan. Intensitas cahaya matahari yg ideal dlm pertumbuhan jambu air adalah 40–80 %. Suhu yg cocok utk pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18-28 derajat C. Kelembaban udara antara 50-80 %. Tanaman jambu air sangat cocok tumbuh pada tanah datar. Tanaman jambu air mempunyai daya adaptasi yang cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.000 m dpl.

1.3.   Metode Hibridisasi Buatan

JAMBU air cincalo atau yang disebut jambu salju, merupakan salah satu jambu air hasil persilangan jambu asal Taiwan dengan jambu asal Thailand. Ya, persilangan kedua jenis jambu berbeda ini dilakukan oleh seorang pemilik usaha pertanian jambu air di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat. Dari hasil persilangan itu diperolehnya jambu jenis salju yang rasanya renyah dan rasanya sangat manis. Sebab itulah jambu ini dinamakan jambu salju oleh penanamnya Zen Ginting (46).
Usaha pertanian ini dimulainya sejak tahun 2004, ketika ia baru pulang dari Thailand dengan membawa beberapa batang pohon jambu okulasi. Setibanya di perkebunan miliknya, jambu ini dibesarkan dan disilangkan dengan jenis jambu air merah dari Taiwan yang diketahui banyak dibudidayakan di tanah air. Dan, kini jambu salju yang dikembangkannya mencapai enam hektar. Tanaman ini tidak semuanya milik Zen Ginting, ada juga tanaman jambu milik tetangganya. Sedangkan bibit jambu cincalo ini tidak diperjualbelikan Zen Ginting.
METODE :
Morfologi 

bunga pemeliharaan tanaman tetua

 kastrasi 

 Penyiapan bunga tetua jantan

Penyerbukan (jambu Taiwan dan jambu Thailand)
         
 Jambu Cincalo
                                         
            
Tanaman jambu cincalo, lanjutnya, tidak begitu tinggi namun rindang. Ketinggiannya hanya sekitar 1,5 meter. Sedangkan buahnya berada di ujung ranting bagian batang bawah hingga ranting batang atas. Buah jambu ini bergerombol antara 4-9 buah pertangkai. “Jambu ini berusia tiga tahun baru bisa menghasilkan. Bayangkan saja, sejak tahun 2004 hingga sekarang tahun 2007, jambu ini sudah berbuah dua kali,” sebut Ucok, pekerja kebun jambu Zen Ginting.

Teknik Budidaya
Sedangkan perawatan terhadap tanaman ini, pertama hanya dibutuhkan pupuk kandang, pupuk organik, pupuk buah dan pupuk batang. Tanah yang mau dijadikan lubang tanaman jambu, terlebih dahulu dibersihkan dan lokasi tanahnya datar serta tidak terkena banjir.
Tanah datar dilubangi dengan jarak 50 x 60 cm dengan kedalaman 40 - 50 cm. Selama tanah dilubangi, lubang ini dibiarkan hingga 2 minggu untuk mendinginkan tanah. Selanjutnya, pada lubang tanam pupuk kandang dicampur pupuk organik, pupuk buah dan pupuk batang secukupnya ditaburkan. Kemudian dibiarkan terbuka selama kurang lebih satu minggu. Namun lebih baik lubang yang sudah berisi pupuk didinginkan selama satu bulan, baru bibit batang jambu hasil okulasi tadi ditanam. Kondisi tanah diusahakan tetap gembur pada sekeliling tanaman. Setelah bibit jambu ditanam, usahakan setelah tumbuh sempurna diberikan pemupukan yang teratur.
Tidak hanya itu, pada tanaman juga perlu diberikan zat perangsang tumbuh (ZPT) yang banyak dijual dipasar, seperti Atonix. Pemberian zat ini tidak boleh berlebihan, namun tergantung kondisi kesuburan tanaman itu. Setelah berusia 2 tahun, perangsang pupuk buah juga diberikan untuk memperkuat buah yang akan dikeluarkan tanaman. Untuk mencegah keguguran bunga, perlu diberikan penyemprotan penguat buah secukupnya. Penyemprotan ini dilakukan pagi hari, sewaktu embun masih terdapat pada dedaunan pohon tanaman jambu cincalo.
Sedangkan untuk menghindari sengatan kumbang dan binatang pengganggu, perlu dilakukan perlindungan terhadap buah, yakni dengan membungkus buah jambu dengan plastik. Pembungkusan ini juga untuk mempercepat besarnya buah jambu. Untuk pohon jambu yang subur dan terawat, biasanya bisa memproduksi buah antara 20 - 30 kg. Ini untuk tanaman panen perdana pada usia 2-3 tahun. Namun, setelah pohon jambu ber tambah besar, produksi buah diprediksi bisa mencapai 40 kg hingga ratusan kg.
Menurut Zen Ginting, jambu yang dibudidayakan di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat ini tergolong sukses. “Jambu cincalo ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan berpeluang mengisi pasar ekspor Malaysia, selain mengisi pasar-pasar buah di Binjai dan Kota Medan,” jelasnya sembari menambahkan, jambu hasil produksi tanamannya rata-rata memiliki berat 150 - 200 gram per buah atau setiap kilogramnya terdiri dari 6 - 8 buah jambu cincalo yang merah. Dikatakannya, dari produksi buah yang pernah dipanen, untuk jenis jambu cincalo king saat ini dipasar ekspor mencapai Rp 30.000 - Rp 50.000 per kg. Harga ini bervariasi, tergantung tujuan pasar ekspor melalui daerah pengiriman. “Jika jambu ini lewat Dumai, biasanya dijual ke Malaysia bila dirupiahkan mencapai Rp 50.000 per kg. Dan bila pengirimannya lewat Belawan, harganya hanya Rp 30.000 per kg. Sedangkan pasar lokal untuk kelas jambu cincalo B, hanya Rp 7.000 - Rp 12.000 per kg. Harga lokal ini umunya dijual pedagang di pasar-pasar buah di Kota Medan dan Kota Binjai,” akunya. Mengenai populasi tanaman per hektar, Zen Ginting mengatakan, sebanyak 125 batang. Ini untuk menghindari kepadatan tanaman yang bisa menyebabkan panas. Dan, setiap 40 pohon dirawat oleh satu orang pekerja, dengan upah Rp 25.000 per hari.









IV.             KESIMPULAN

1.      Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan pulau-pulau di Pasifik.
2.      Umumnya terdapat 2 jenis jambu air yang dikenal, yaitu jambu air kecil (Syzygium aqueum)dan jambu air besar (Syzygium samarangense).
3.      Varietas jambu air besar yakni: jambu Semarang, Madura, Lilin (super manis), Apel & Cincalo (merah dan hijau/putih). Jenis-jenis jambu air lainnya adalah: Camplong (Bangkalan), Kancing, Mawar (jambu Keraton), Sukaluyu, Baron, Kaget, Rujak, Neem, Lonceng (super lebat), dan Manalagi (tanpa biji).
4.   Organ bunga pada pohon jambu berfungsi sebagai alat untuk perkembangan generative tanaman, yaitu proses pembuahan dimana serbuk sari bertemu dengan putik, dan melalui beberapa proses hingga menjadi bakal buah jambu.
5.  Bunga pohon jambu kelak akan menjadi bakal buah dan berkembang menjadi buah jambu setelah mengalami proses penyerbukan yang dibantu oleh angin maupun serangga.
6.     Jambu Cincalo (salju) adalah jambu hasil persilangan dari jambu Taiwan dan jambu Thailand.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar