I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jambu
air ialah salah satu jenis buah yang memiliki rasa manis serta memiliki ragam
jenis. Dimana pada buah ini, bisa dibudidayakan dengan mudah. Bahkan, bisa
diproduksi dalam jumlah yang berlimpah. Terlebih lagi, dengan adanya cara
penanaman yang lebih praktis yaitu dengan media pot ini, bisa lebih mudah untuk
berbudidaya. Untuk itu, Anda bisa mencoba untuk melakukan budidaya jambu air
dalam pot ini dengan cepat nan praktis. Jambu air merupakan jenis tanaman tropis yang sangat
diminati karena kesegaran yang ditawarkan selain warna yang juga cukup menarik
minat para pembeli.
Proses pembibitan bisa
dilakukan dengan dua pilihan sumber bibit. Bibit bisa diperoleh dari cara
vegetatif dengan menyemaikan benih jambu air yang diambil dari pohon produktif
dengan kualitas produksi yang stabil dan sudah berusia 15 tahun atau lebih.
Namun, untuk mendapatkan kualitas bibit yang seragam dan lebih cepat panen,
bibit vegetatif sebaiknya dipilih. Bibit vegetatif yang dimaksud merupakan
bibit enten yang disambung dengan teknik sambungan celah. Bibit cangkok
merupakan pilihan bibit lain yang diambil dari tanaman unggul dengan tingkat
produksi yang baik. Hal pertama yang harus dilakukan dalam teknik
budidaya jambu air adalah dengan menentukan pola tanam yang akan
dilakukan. Untuk memastikan bahwa pohon jambu air bisa tumbuh dengan
optimal dengan hasil buah yang juga maksimal, pola penanaman yang
paling baik dilakukan dengan jarak tanam 8 x 8 m.
Mengingat tanaman jambu
air sebaiknya ditanam pada musim penghujan, lubang tanam ada baiknya sudah
dibuat pada akhir musim kemarau atau menjelang datangnya musim hujan. Jika
penanaman dilakukan saat musim kemarau, bibit yang ditanam harus disiram dua
kali sehari.
Tidak bisa dipungkiri
bahwa cara menanam tanaman jambu air tidak akan mendapatkan
pertumbuhan pohon yang optimal jika tidak didukung dengan pemupukan yang tepat.
Pemupukan penting dilakukan saat penanaman benih, tetapi setelah itu pemupukan
perlu pula dilakukan tiga bulan sekali atau paling tidak dua kali dalam satu
tahun. Pemupukan sebaiknya dilakukan di sekeliling pohon dengan radius kurang
lebih satu meter dengan jumlah pupuk yang cukup.
Penyerapan unsur hara dalam tanah
oleh pohon jambu air tidak akan berlangsung dengan lancar jika akar pohon
tersaingi oleh akar gulma yang tumbuh dengan cepat. Oleh karena itu, penyiangan
gulma perlu dilakukan dengan jarak kurang lebih satu meter dari popok pohon
jambu air. Selain itu, petani juga perlu waspada terhadap serangan hama dan
penyakit yang bisa mengurangii produksi buah atau bahkan mengganggu pertumbuhan
pohon jambu air itu sendiri sehingga pohon mogok berbuah.
Untuk mendapatkan hasil buah yang
optimal, tidak bisa dipungkiri bahwa proses pemangkasan cabang dan dahan pohon
jambu air juga perlu dilakukan. Pemangkasan dilakukan agar tajuk baru terbentuk
sehingga pohon bisa membentuk kanopi yang sempurna. Kesempurnaan bentuk kanopi
dan banyaknya cabang buah akan sangat berpengaruh terhadap jumlah buah jambu
air yang akan diperoleh dari pohon yang ditanam.
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui sejarah perkembangan
dan varietas dari jambu air, mempelajari beberapa metode hibridisasi buatan
dari jambu air serta mengamati proses biologi penyerbukan secara alami.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Tanaman jambu
Air merupakan tanaman tahunan sehingga (perennial),
sehingga dalam perbanyakanya di lakukan secara vegetatif, yaitu dengan
mencangkok tanaman. Pedoman pemilihan bibit cangkok yang berkualitas antara
lain bibit harus bebas dari virus penyakit sistematik seperti CVPD, bibit harus
bersertifikat atau berlebel oleh balai pengawasan dan sertifikasi Benih, bibit
harus berasal dari perbanyakan vegetative, tinggi bibit sebaiknya sudah
mencapai 60-80 cm dan mempunyai sistem percabangan yang menyebar, bibit
sehat,pertumbuhan vigor, batang kokoh, daun lebat, berwarna hijau tua,
permukaan kulit halus serta berwarna kecoklatan. (Barus dan Syukri, 2008)
Dalam kehidupan keseharian, tanaman melakukan beberapa aktivitas
yang berguna dalam rangka mempertahankan hidup, seperti bernapas,
berfotosintesis, respirasi, dan berkembang biak. Awal perkembangbiakan umumnya
ditandai dengan perkecambahan. Dan tentunya di dalamnya terdapat struktur yang cukup rumit. Perkembangbiakan pada setiap
tanaman tidaklah sama. Ada beberapa spesies tanaman yang berkembangbiak dengan
cara generatif dan ada juga yang berkembangbiak dengan cara vegetatif (Seputra,
1990).
Jambu
air adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari
Asia Tenggara.Umumnya bagian-bagian tumbuhan jambu air berukuran lebih kecil
dan kurang berbau aromatis apabila dibandingkan dengan jambu semarang (Yulion,
2009).
Pada umumnya jambu air dimakan
segar, tetapi dapat juga dibuat puree, sirop, jeli, jam/berbentuk awetan
lainnya. Selain sebagai “buah meja” jambu air juga telah menjadi santapan
canggih dengan dibuat salada dan fruit coctail. Kandungan kimia yang penting
dari jambu air adalah gula dan vitamin C. Buah jambu air masak yang manis
rasanya, selain disajikan sebagai buah meja juga untuk rujak dan asinan.
Kadang-kadang kulit batangnya dapat digunakan sebagai obat (Sarwono,
1990).
III.
PEMBAHASAN
1.1. Pusat Asal Jambu Air dan Keragaman
Jambu
air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan
pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman
pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis
menyegarkan,
tetapi memiliki keragaman dalam penampilan. Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial.
tetapi memiliki keragaman dalam penampilan. Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial.
Umumnya terdapat 2 jenis jambu air
yang dikenal, yaitu jambu air kecil (Syzygium aqueum)dan jambu air besar (Syzygium
samarangense). Asal kedua jenis jambu air tidak jauh berbeda. Jambu air kecil
diperkirakan berasal dari daerah Asia Tenggara, sedangkan jambu air besar
merupakan tanaman asli Indonesia.
Pada awal abad 20, tanaman ini telah
dibudidayakan di beberapa negara lainnya, seperti Jamaika, Suriname, Kepulauan
Curacao, Aruba, dan Bonaire. Dan pada saat ini, jambu air telah banyak ditanam dan
dikembangkan di negara-negara seperti India, Thailand, Cina, negara-negara
Amerika Tengah, dan Selatan.
Sifatnya
yang mudah busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan. Buahnya dapat
dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan
mempercepat busuk buah.
KLASIFIKASI
TANAMAN JAMBU AIR
Kingdom
: Plantarum
Sub
Kingdom : Kormophyta
Super
Divisio : Kormophyta biji
Divisio
: Spermatophyta
Sub
Divisio : Angiospermae
Classis
: Dycotyledoneae
Ordo
: Myrtales
Familia
: Myrtaceae
Genus
: Syzygium
Species
: Eugenia aquea
Varietas jambu air besar yakni:
jambu Semarang, Madura, Lilin (super manis), Apel & Cincalo (merah dan
hijau/putih). Jenis-jenis jambu air lainnya adalah: Camplong (Bangkalan),
Kancing, Mawar (jambu Keraton), Sukaluyu, Baron, Kaget, Rujak, Neem, Lonceng
(super lebat), dan Manalagi (tanpa biji). Sedangkan varietas yg paling komersil
adalah Cincalo dan Semarang, yg masing-masing terdiri dari 2 macam (merah &
putih).
Gambar
1. Jenis jenis jambu air kecil
Gambar
2. Jenis jenis jambu air besar
1.2. Biologi Penyerbukan Secara Alami
Angin
sangat berperan dlm pembudidayaan jambu
air. Angin berfungsi dlm membantu penyerbukan pada bunga. Organ bunga
pada pohon jambu berfungsi sebagai alat untuk perkembangan generative tanaman,
yaitu proses pembuahan dimana serbuk sari bertemu dengan putik, dan melalui
beberapa proses hingga menjadi bakal buah jambu.
Struktur
bunga terdiri dari dua mahkota dengan masing – masing mahkota terdiri dari 4
hingga 5 kelopak bunga. Tangkai sari bunga berwarna cerah menyala dan setiap
bunga hanya memiliki satu putik. Bunga terletak pada ketiak daun serta memiliki
tangkai bunga. Panjang dari tangkai bunga tersebut berkisar antara 2 hingga 3
cm. Bunga pohon jambu inilah yang kelak akan menjadi bakal buah dan berkembang
menjadi buah jambu setelah mengalami proses penyerbukan yang dibantu oleh angin
maupun serangga.
Buah
pohon jambu dihasilkan dari proses penyerbukan yaitu bertemunya serbuk benang
sari yang jatuh kedalam kepala putik, mengalami beberapa proses sehingga terbentuklah
buah. Proses penyerbukan pada bunga terjadi dengan bantuan hembusan angin,
tetesan air hujan, hingga serangga maupun lebah pencari sari bunga.
Setiap
satu bunga jambu akan menghasilkan satu buah jambu dengan biji yang sangat
banyak pada jenis jambu biji. Sedangkan pada jambu air, biji berjumlah 4 hingga
5 biji.
Tanaman
dapat diketahui apakah secara alami melakukan penyerbukan sendiri dengan
melakukan pengamatan morfologi
terutama pada alat kelamin (bunga) dan percobaan persilangan sekerabat.
Kelengkapan alat kelamin pada bunga suatu tanaman menjadi salah satu dasarnya,
apabila benang sari dan putik terdapat lengkap pada suatu bunga maka tanaman
itu ada kemungkinan melakukan penyerbukan sendiri. Sebaliknya, apabila benang
sari dan putik terpisah pada bunga yang berbeda atau mungkin tanaman yang
berbeda maka dapat dipastikan tanaman itu tidak melakukan penyerbukan sendiri
secara alami. Bunga sempurna,
perlu ditinjau lebih lanjut waktu penyerbukanya. Apabila tanaman melakukan
penyerbukan sebelum bunga mekar, maka tanaman tersebut melakukan penyerbukan
sendiri secara alami. Pada cara yang kedua yaitu percobaan persilangan antar
tanaman sekerabat, pengamatan dilihat pada tanaman hasil keturunan
persilangan sekerabat. Apabila tanaman keturunan tidak menunjukkan gejala
penurunan kualitas baik pada penampilan dan hasil maka tanaman itu biasanya
termasuk tanaman menyerbuk sendiri.
Tanaman jambu air akan tumbuh
baik di daerah yg curah hujannya rendah/kering sekitar 500–3.000 mm/tahun &
musim kemarau lebih dari 4 bulan. dgn kondisi tersebut, maka jambu air akan memberikan kualitas
buah yg baik dgn rasa lebih manis. Cahaya matahari berpengaruh terhadap
kualitas buah yg akan dihasilkan. Intensitas cahaya matahari yg ideal dlm
pertumbuhan jambu air adalah
40–80 %. Suhu yg cocok utk pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18-28
derajat C. Kelembaban udara antara 50-80 %. Tanaman jambu air sangat cocok tumbuh pada tanah datar. Tanaman
jambu air mempunyai daya adaptasi yang cukup besar di lingkungan tropis dari
dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.000 m dpl.
JAMBU
air
cincalo atau yang disebut jambu salju, merupakan salah satu jambu air hasil
persilangan jambu asal Taiwan dengan jambu asal Thailand. Ya, persilangan kedua
jenis jambu berbeda ini dilakukan oleh seorang pemilik usaha pertanian jambu
air di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat. Dari hasil
persilangan itu diperolehnya jambu jenis salju yang rasanya renyah dan rasanya
sangat manis. Sebab itulah jambu ini dinamakan jambu salju oleh penanamnya Zen
Ginting (46).
Usaha
pertanian ini dimulainya sejak tahun 2004, ketika ia baru pulang dari Thailand
dengan membawa beberapa batang pohon jambu okulasi. Setibanya di perkebunan
miliknya, jambu ini dibesarkan dan disilangkan dengan jenis jambu air merah
dari Taiwan yang diketahui banyak dibudidayakan di tanah air. Dan, kini jambu
salju yang dikembangkannya mencapai enam hektar. Tanaman ini tidak semuanya
milik Zen Ginting, ada juga tanaman jambu milik tetangganya. Sedangkan bibit
jambu cincalo ini tidak diperjualbelikan Zen Ginting.
METODE :
Morfologi
bunga pemeliharaan
tanaman tetua
kastrasi
Penyiapan
bunga tetua jantan
Penyerbukan (jambu Taiwan dan jambu Thailand)
Jambu Cincalo
Tanaman
jambu cincalo, lanjutnya, tidak begitu tinggi namun rindang. Ketinggiannya
hanya sekitar 1,5 meter. Sedangkan buahnya berada di ujung ranting bagian
batang bawah hingga ranting batang atas. Buah jambu ini bergerombol antara 4-9
buah pertangkai. “Jambu ini berusia tiga tahun baru bisa menghasilkan.
Bayangkan saja, sejak tahun 2004 hingga sekarang tahun 2007, jambu ini sudah
berbuah dua kali,” sebut Ucok, pekerja kebun jambu Zen Ginting.
Teknik Budidaya
Sedangkan
perawatan terhadap tanaman ini, pertama hanya dibutuhkan pupuk kandang, pupuk
organik, pupuk buah dan pupuk batang. Tanah yang mau dijadikan lubang tanaman
jambu, terlebih dahulu dibersihkan dan lokasi tanahnya datar serta tidak
terkena banjir.
Tanah
datar dilubangi dengan jarak 50 x 60 cm dengan kedalaman 40 - 50 cm. Selama
tanah dilubangi, lubang ini dibiarkan hingga 2 minggu untuk mendinginkan tanah.
Selanjutnya, pada lubang tanam pupuk kandang dicampur pupuk organik, pupuk buah
dan pupuk batang secukupnya ditaburkan. Kemudian dibiarkan terbuka selama
kurang lebih satu minggu. Namun lebih baik lubang yang sudah berisi pupuk
didinginkan selama satu bulan, baru bibit batang jambu hasil okulasi tadi
ditanam. Kondisi tanah diusahakan tetap gembur pada sekeliling tanaman. Setelah
bibit jambu ditanam, usahakan setelah tumbuh sempurna diberikan pemupukan yang
teratur.
Tidak
hanya itu, pada tanaman juga perlu diberikan zat perangsang tumbuh (ZPT) yang
banyak dijual dipasar, seperti Atonix. Pemberian zat ini tidak boleh
berlebihan, namun tergantung kondisi kesuburan tanaman itu. Setelah berusia 2
tahun, perangsang pupuk buah juga diberikan untuk memperkuat buah yang akan
dikeluarkan tanaman. Untuk mencegah keguguran bunga, perlu diberikan
penyemprotan penguat buah secukupnya. Penyemprotan ini dilakukan pagi hari,
sewaktu embun masih terdapat pada dedaunan pohon tanaman jambu cincalo.
Sedangkan
untuk menghindari sengatan kumbang dan binatang pengganggu, perlu dilakukan
perlindungan terhadap buah, yakni dengan membungkus buah jambu dengan plastik.
Pembungkusan ini juga untuk mempercepat besarnya buah jambu. Untuk pohon jambu
yang subur dan terawat, biasanya bisa memproduksi buah antara 20 - 30 kg. Ini
untuk tanaman panen perdana pada usia 2-3 tahun. Namun, setelah pohon jambu ber
tambah besar, produksi buah diprediksi bisa mencapai 40 kg hingga ratusan kg.
Menurut
Zen Ginting, jambu yang dibudidayakan di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu
Kabupaten Langkat ini tergolong sukses. “Jambu cincalo ini memiliki nilai jual
yang cukup tinggi dan berpeluang mengisi pasar ekspor Malaysia, selain mengisi
pasar-pasar buah di Binjai dan Kota Medan,” jelasnya sembari menambahkan, jambu
hasil produksi tanamannya rata-rata memiliki berat 150 - 200 gram per buah atau
setiap kilogramnya terdiri dari 6 - 8 buah jambu cincalo yang merah.
Dikatakannya, dari produksi buah yang pernah dipanen, untuk jenis jambu cincalo
king saat ini dipasar ekspor mencapai Rp 30.000 - Rp 50.000 per kg. Harga ini
bervariasi, tergantung tujuan pasar ekspor melalui daerah pengiriman. “Jika
jambu ini lewat Dumai, biasanya dijual ke Malaysia bila dirupiahkan mencapai Rp
50.000 per kg. Dan bila pengirimannya lewat Belawan, harganya hanya Rp 30.000
per kg. Sedangkan pasar lokal untuk kelas jambu cincalo B, hanya Rp 7.000 - Rp
12.000 per kg. Harga lokal ini umunya dijual pedagang di pasar-pasar buah di
Kota Medan dan Kota Binjai,” akunya. Mengenai populasi tanaman per hektar, Zen
Ginting mengatakan, sebanyak 125 batang. Ini untuk menghindari kepadatan
tanaman yang bisa menyebabkan panas. Dan, setiap 40 pohon dirawat oleh satu
orang pekerja, dengan upah Rp 25.000 per hari.
IV.
KESIMPULAN
1.
Jambu air berasal dari daerah Indo Cina
dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan pulau-pulau di Pasifik.
2.
Umumnya
terdapat 2 jenis jambu air yang dikenal, yaitu jambu air kecil (Syzygium
aqueum)dan jambu air besar (Syzygium samarangense).
3.
Varietas jambu air besar yakni: jambu
Semarang, Madura, Lilin (super manis), Apel & Cincalo (merah dan
hijau/putih). Jenis-jenis jambu air lainnya adalah: Camplong (Bangkalan),
Kancing, Mawar (jambu Keraton), Sukaluyu, Baron, Kaget, Rujak, Neem, Lonceng
(super lebat), dan Manalagi (tanpa biji).
4. Organ
bunga pada pohon jambu berfungsi sebagai alat untuk perkembangan generative
tanaman, yaitu proses pembuahan dimana serbuk sari bertemu dengan putik, dan
melalui beberapa proses hingga menjadi bakal buah jambu.
5. Bunga
pohon jambu kelak akan menjadi bakal buah dan berkembang menjadi buah jambu
setelah mengalami proses penyerbukan yang dibantu oleh angin maupun serangga.
6. Jambu
Cincalo (salju) adalah jambu hasil persilangan dari jambu Taiwan dan jambu
Thailand.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar