WIRAUSAHA J.CO
DONUTS and COFFEE
Kisah Sukses Johnny Andrean
|
Johnny Andrean, pria
kelahiran Pontiank ini dikenal sebagai penata rambut dan penyalon kondang di
Indonesia. Berawal pada tahun 1978,
namanya telah diuangkan menjadi 170-an salon dan 40-an sekolah salon diseluruh
Indonesia. Diluar kesibukannya sebagai
pebisnis salon sukses, Johnny Andrean punya hobi tak kalah mengasyikkan yaitu
traveling alias jalan-jalan. Lewat hobinya itu ia menemukan ide-ide kreatif
kemudian ia mengasahnya untuk kepentingan bisnis.
Salah satu Ide Kreatif
yang ia temukan lewat hobinya itu adalah ia menjadi master franchise roti
BreadTalk yang berkantor pusat di Singapura. Tanpa sungkan Johnny Andrean pergi
belajar mengolah roti ke Kota Singa selama beberapa bulan, sebelum akhirnya
pada bulan Maret 2003 gerai Breadtalk itu resmi muncul di Indonesia , tepatnya
di Mal Kepala Gading, Jakarta. Johnny
Andrean menawarkan gerai roti yang berbeda dari lainnya: gerai BreadTalk
didesain terbuka dan transparan, sehingga memungkinkan konsumen melihat proses
produksi, dan wangi khas rotinya dapat mengepung pusat perbelanjaan di mana
gerai itu berada. Akibatnya,pengunjung pun terpancing untuk singgah ke gerainya.
Berkat pendekatan yang
berani menampilkan dapur yang
terbuka dan transparan gerai
BreadTalk laris manis diserbu pelanggan. Bahkan, sejak awal peluncurannya
pelanggan rela antre untuk bisa membeli roti yang harganya tak bisa dikatakan
murah itu. Antrean panjang di gerai-gerai BreadTalk kini seolah-olah menjadi
tren gaya hidup baru bagi masyarakat kota besar.
Tidak hanya berhenti
disitu, pada Tahun 2005 Johnny
Andrean menciptakan waralaba lokal yang berskala Internasional yaitu J.CO
Donuts and Coffee. Ia pun mau melakukan survei dan riset ke berbagai negara,
seperti Australia, Amerika Serikat, Jepang dan berbagai negara Eropa. Mimpinya
adalah menciptakan donat yang sempurna, yang diterima lidah dan mendorong gaya
hidup modern di perkotaan. Untuk mendapatkan rasa “orisinal” itu, Johnny sendiri
yang mengatur dan menentukan model menu yang akan disajikan. Anda bisa melihat
bagaimana sentuhan tangan Johnny mampu merubah gaya donat standar menjadi lebih
stylish. Kreasi gaya donat yang diciptakannya itu ternyata menularkan ke gerai
donat lain yang ada di Indonesia. Instingnya memang tak salah. Dan inilah
kekuatan Johnny, ia mampu membentuk satu pasar baru melalui imajinasi gaya
hidup yang ditawarkannya. Lagi-lagi,
J.Co juga mendapat sambutan pasar yang luar biasa.
Keberhasilan
ini memang tidak datang secara instan. Johnny Andrean sendiri adalah tipe
pekerja keras yang intens, tak kenal lelah dan terus menemukan formula
kesuksesan untuk bisnis yang ditanganinya. Seperti apa yang diungkapkannya
tentang bagaimana ia bisa meraih kesuksesan itu.”Hidup memang harus selalu
belajar dari pengalaman,” katanya berfilsafat. Bila konsepnya bisnisnya dan
kualitas produk sudah diterima masyarakat, maka dengan segera dia akan
melakukan duplikasi. Inilah resep kesuksesan Johnny Andrean sehingga waralaba
yang dimilikinya beranak pinak.
Menurut
Johnny Andrean Inovasi merupakan sebuah keharusan.
Karena itu, dibutuhkan kreativitas yang tinggi untuk membuat produk yang
dibesut selalu tampil segar, hal pertama yang harus dilakukan agar menjadi
kreatif dan tetap kreatif adalah memiliki tim yang kreatif dan andal. Tim ini harus
diisi orang-orang yang kreatif. Satu orang kreatif tidak bisa apa-apa. Dengan
bersama-sama, kreativitas dan ide-ide kreatif tidak akan pernah berhenti.
Awal Merintis Bisnis Salon
Ilmu salon dari
ibunya merupakan bekal dan modal Johnny untuk mengawali bisnisnya tahun 80-an
di tanah perantauan Jakarta. Dengan bekal itu jualah kemudian Johnny membuka
sebuah salon di ujung utara Jakarta.
Saat mengawali
bisnis salon ini, Johnny mengakui perjalannya tidak mudah dan mulus. Banyak
rintangan dan halangan yang menghadang perjalanan bisnis salon Johnny Andrean.
Tantangan umum yang seringkali dialaminya adalah
menjaga hairstylist mereka agar tetap mau bekerja di salonnya.
Tahun 1998,
rintangan terbesar dalam bisnisnya datang menghampiri dirinya. Saat itu 19
gerai salonnya menjadi korban penjarahan orang-orang yang tak bertanggungjawab
dalam peristiwa tragedi Mei 1998.
Meski demikian
Johnny tak patah arang, ia bersama dengan karyawan setia dan sisa gerai salon
yang ada mulai menata dan membangun kembali bisnisnya. Walau harus
berpindah-pindah di antara salon yang masih beroperasi, Johnny dan karyawan
setianya terus berjuang dan bekerja keras. Hasilnya perlahan-lahan bisnis
salonnya pun kembali tumbuh dan berkembang.
Setelah mulai bisa
berkembang, Johnny mendirikan sekolah hairstylist bernama Johnny Andrean School
& Training. Pendirian sekolah ini bertujuan untuk menghasilkan hairstylist
yang kompeten dan profesional. Dengan bekal kehalian tata rambut yang
dimilikinya, lulusan dari sekolah ini nantinya ditempatkan pada salon-salon
Johnny Andrean yang telah tersebar di seluruh Indonesia.
Sukses Membangun BreadTalk
Setelah sukses
dengan bisnis salon, Johnny Andrean kemudian memutuskan untuk menjadi master
franchise #waralaba BreadTalk
dari Singapura. Sebelum benar-benar membuka gerai pertamanya, Johnny Andrean
pergi ke Singapura dalam beberapa bulan untuk belajar mengolah roti. Setelah
memahami seleuk beluk pengolahan roti , maka pada bulan Maret 2003 ia pun
membuka gerai BreadTalk pertamanya di Mal Kepala Gading, Jakarta.
Di tangannya, konsep
waralaba BreadTalk yang telah ada dimodifikasi dan dikreasikan sedemikan rupa
hingga membuahkan hasil yang memuaskan. Gerai BreadTalk tersebut ia desain
terbuka dan transparan, sehingga konsumen bisa melihat proses produksinya.
Akibatnya pengunjung pun tertarik berkunjung ke gerainya dan membeli roti yang
diproduksinya, walaupun harganya tak bisa disebut murah.
Terobosan yang
dilakukan Johnny ini dianggap merupakan sebuah strategi yang cerdas. Sebab
selain konsumen bisa melihat proses pembuatan roti, aroma wangi roti BreadTalk
pun secara tidak langsung menyebar di area mall dan akan menarik selera
pengunjung mall yang ada. Sekarang kesuksesan BreadTalk yang dirintis Johnny
telah nampak dengan jelas pada dijumpainya gerai-gerai BreadTalk di mall-mall
seluruh Indonesia.
Sejarah
Berdirinya J.Co Donut & Coffee
J.Co Donut & Coffee didirikan
oleh salah seorang pengusaha salon asli Indonesia bernama Johnny Andrean. Ide
untuk mendirikan J.Co Donut & Coffee berawal dari kebiasaan Johnny yang
sering melakukan perjalanan bisnis ke Amerika Serikat. Kala itu Johnny gemar
mencicipi berbagai donat khas Amerika. Dari kegemarannya tersebut, Johnny mulai
terinspirasi untuk memulai bisnis donat khas Amerika. Dari ide bisnis donat
tersebut, awalnya Johnny berniat untuk menjalin kerjasama dengan waralaba donat
asli Amerika. Namun ternyata harapan tersebut tak jadi diwujudkan karena adanya
keterbatasan seputar varian produk dan proses pemantauan kualitas. Akhirnya
Johnny Andrean memutuskan untuk memulai bisnis donatnya secara independen.
Jadi, dengan demikian Johnny memutuskan untuk mengembangkan
produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli francise donat dari USA. Ia
memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang
pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada mutu bahan baku dan
proses produksi.
Konsep J.Co Donut & Coffee
Proses pengembangan
ide dan inovasi J.Co Donut & Coffee berlangsung dalam waktu yang
lama, kurang lebih sekitar 3 tahun sebelum gerai pertamanya dibuka. Dalam kurun
waktu 3 tahun tersebut, Johnny berusaha melakukan riset, survey pasar dan
sampling mengenai produk donat seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat
Indonesia. J.Co Donut & Coffee juga menggunakan logo berbentuk burung merak
dengan warna coklat dan orange yang dominan sebagai simbol dari keindahan,
kelembutan, keabadian dan segala maksud-maksud baik demi pencapaian tujuan
bisnis yang bisa berkembang di masa depan.
Kala mengumpulkan
riset mengenai gerai donat modern, Johnny juga menemukan fakta bahwa belum ada
1 pun gerai donat di Indonesia yang memiliki konsep open kitchen. Hal ini
membuat Johnny ingin mengusung konsep open kitchen agar para pelanggan dapat
menyaksikan langsung proses pembuatan donat yang higienis, menggunakan
bahan-bahan berkualitas dan mengagumkan.
Seluruh mesin-mesin
pembuat donat diimpor dari mancanegara, dan begitu pula dengan lebih dari 50%
bahan baku donat. Johnny memilih untuk mengimpor bahan baku tersebut dari
negara-negara penghasil komoditi terbaik demi menjaga kualitas bisnis donatnya.
Misalnya saja coklat yang diimpor langsung dari Belgia dan susu yang diimpor
dari Selandia Baru. Sementara untuk urusan bubuk kopi juga diimpor dari Costa
Rica sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di dunia.
Sebagian pihak mungkin berpendapat bahwa logo J.CO memiliki
kemiripan dengan logo Starbucks, tetapi jika diperhatikan dengan teliti, itu
berbeda. Bentuk bulatnya boleh jadi sama, tapi itu bukanlah sebuah trademark.
J.CO Donuts & Coffee menggunakan simbol burung merak pada logo mereka.
Merak ini menyimbolkan keindahan, kerapian, kelembutan dan keabadian.
Gerai J.Co Pertama Kali
Setelah melalui
serangkaian proses panjang untuk mematangkan konsep bisnisnya, akhirnya pada 26
Juni 2005 gerai J.Co Donut & Coffee yang pertama resmi di buka di kawasan
Supermal Karawaci, Tangerang. Ternyata konsep bisnis gerai donat modern ini
mampu menarik perhatian dan minat masyarakat. Outlet J.Co Donut & Coffee
selalu dipadati oleh pengunjung yang penasaran atau ketagihan mencicipi
kelezatan donat kelas premium.
Keberhasilan J.Co
Donut & Coffee kemudian mengiringi pembukaan gerai-gerai J.Co Donut &
Coffee di daerah lainnya. Dalam waktu 1 tahun saja, J.Co Donut & Coffee
sudah berhasil membuka 16 gerai dengan jumlah karyawan gerai mencapai 450
orang. Beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya,
Makasar dan Pekanbaru sudah berkesempatan mencicipi kelezatan donat ala J.Co
Donut & Coffee yang begitu melegenda.
Pada tahun 2007,
J.Co Donut & Coffee bahkan sudah mengupayakan go internasional dengan
beberapa negara tujuan seperti Singapura, Australia dan Hongkong. Kini
kesuksesan J.Co Donut & Coffee sebagai salah satu perusahaan kuliner asli
Indonesia sudah banyak menginspirasi munculnya beragam gerai donat modern
lainnya.
Cabang-cabang
J.CO Donuts di Indonesia dan beberapa negara di Asia, di antaranya:
Indonesia
Letak
|
|
Aceh
|
Suzuya Mall Banda Aceh, Hermes Mall Banda Aceh
|
Cambridge
City Square, Sun Plaza
|
|
Tapanuli Tengah
|
|
WTC
Batanghari
|
|
Giant
Ekstra Kenten Palembang, Dermaga BKB Palembang, Palembang Icon, Palembang Indah Mall,
OPI MallPalembang
|
|
Bandar Lampung
|
|
Mall
of Serang
|
|
Buaran
Plaza, Central Park Mall, Cibubur Junction, Cilandak Town Square, Emporium Pluit, La Piazza, Lippo PlazaKramat Jati, Mangga Dua Square, Mall Artha Gading, Mall Kelapa Gading, Mall of Indonesia, Mall Taman Anggrek,
Menteng Central, Pejaten Village, Plaza Semanggi, Pluit Megamall, Pondok Indah Mall, Mall Puri Indah, Plaza Senayan, PX Pavillion, Senayan City, TMII, Tamini Square
|
|
Cibinong
City Mall, Lippo Plaza Ekalokasari, Botani Square
|
|
Bekasi Square,
Blu Plaza, Cikarang City
Walk, Grand
Metropolitan Mall, Mall Metropolitan, Mega Bekasi Hypermall,
Summarecon Mall Bekasi
|
|
Bandung Indah Plaza, Cihampelas Walk, Festival City Link, Istana Plaza, Miko Mall, Paris Van Java Mall,
Rest Area KM 39, Trans Studio Mall
|
|
Grage Mall, Grage Mall 2
|
|
Java Supermall, Paragon Mall
|
|
Hartono
Lifestyle Mall Yogyakarta (Soon), Jogja City Mall, Lippo Plaza Jogja (Soon), Malioboro Mall, Plaza Ambarrukmo, Sahid JWalk (Soon)
|
|
SunCity
Mall
|
|
Galaxy Mall, Lenmarc Mall, Plaza Surabaya, Tunjungan Plaza, Supermall
Pakuwon Indah, Surabaya Town Square,
City of Tomorrow, Royal Plaza
|
|
Malang
City Point, Soekarno-Hatta
|
|
Mall
Panakkukang, Mall Ratu Indah
|
|
Palu
Grand Mall
|
|
Mall
Ambon City Center, Maluku City Mall
|
|
Malaysia
Singapura
·
Raffles City
·
Bugis Junction
·
Tampines One
·
Junction 10
Filipina
Letak
|
|
Angeles
|
Marquee
Mall
|
Baguio
|
SM
City Baguio; Camp John Hay
|
Cagayan
de Oro
|
|
Cebu
|
Ayala
Center Cebu; SM City Cebu
|
General
Santos
|
Veranza
Mall
|
Iloilo
|
SM
City Iloilo
|
Imus
|
The
District Cavite
|
Makati
|
Glorietta,
Ayala Center; Greenbelt, Ayala Center
|
Mandaluyong
|
|
Lucky
Chinatown Mall; Harrison Plaza - Village Square; Jalan Besar United Nations
dan Boulevard Roxas, Kecamatan Ermita
|
|
Mexico
|
SM
City Pampanga
|
Muntinlupa
|
Alabang
Town Center
|
Pasay
|
|
Kota
Quezon
|
Eastwood
City; Shopwise Arcade, Araneta Center; SM North Edsa; Trinoma; SM City
Fairview; UP Town Center; Fairview Terraces Mall
|
Taguig
|
Market
Market, Bonifacio Global City; 8 Jalan Forbes Town, Bonifacio Global City
|
Talisay
|
The
District - North Point
|
Tiongkok
·
SML Mall Puxi Shanghai
·
Yu Fashion Mall Puxi Shanghai
Pada umumnya cabang-cabang J.Co Donuts di Indonesia dibuka
bersama-sama dengan cabang BreadTalk sebuah
perusahaan roti Singapura yang
waralabanya di Indonesia dipegang juga oleh Johnny
Andrean.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar